Selasa, 20 Maret 2012

sekolah di jepang

Sistem persekolahan di Jepang pada dasarnya meliputi sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah pertama (tiga tahun), sekolah menengah atas (tiga tahun) dan universitas (empat tahun). Pendidikan bersifat wajib hanya selama sembilan tahun, yaitu enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah. Sebanyak 97% siswa meneruskan pendidikannya ke sekolah menengah atas. Untuk masuk sekolah menengah atas dan universitas, siswa harus mengikuti ujian masuk dulu. Di sekolah negeri, selama pendidikan wajib, para siswa bebas uang sekolah dan mendapat buku-buku pelajaran secara gratis. Tapi, mereka membayar biaya makan siang dan uang ekstra kurikuler.
 
Anak-anak Jepang masuk kelas satu di sekolah dasar pada bulan April setelah ulang tahun mereka ke-6. Dalam satu kelas sekolah dasar terdapat sekitar 30 hingga 40 orang siswa. Mata pelajaran yang mereka pelajari meliputi bahasa Jepang, matematika, sains, ilmu sosial, musik, kerajinan tangan, pendidikan jasmani, dan home economics (belajar ketrampilan memasak dan menjahit yang sederhana). Makin banyak sekolah dasar yang mulai mengajarkan bahasa Inggris juga. Teknologi informasi makin banyak dipakai untuk meningkatkan pendidikan, dan kebanyakan sekolah mempunyai jaringan Internet.

Para siswa juga belajar berbagai seni tradisional Jepang seperti shodo (kaligrafi) dan haiku. Shodo dilakukan dengan mencelupkan kuas ke dalam tinta untuk menulis huruf kanji (jenis huruf yang berasal dari China) dan kana (huruf fonetis yang berasal dari kanji) secara indah. Haiku adalah bentuk puisi yang berkembang di Jepang sekitar 400 tahun yang lalu, berupa syair pendek yang terdiri dari 17 sukukata, terbagi atas satuan lima, tujuh, dan lima suku-kata. Haiku memakai ungkapan sederhana untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada pembacanya.

http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_04.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar